Minggu, 29 Januari 2012

Cinta Takkan salah, Perbedaan itu indah ( I )

Jogja-Magelang

Minggu, 29 january 2012.

Dee, begitu kalian bisa memanggilku. Aku selalu merasa bahwa aku adalah orang yang paling menyedihkan di dunia ini. Yaa, begitulah keGalauan yang selama ini aku rasakan. Semua itu bukan tidak beralasan, tepat tanggal 23 january kemarin kami berusia 7bulan. Dan tidak seperti pasangan lain yang bisa selalu bersama. Kami Longdistance, jarak antara jogja dan magelang bisa di anggap tidak jauh. Tapi anggapan itu akan salah jika tidak di sertai dengan komunikasi yang lancar. (Telepon, SMS, BBM, FB, Twitter, YM) dan yang lain. Itu adalah satu dari 3 alasan yang membuatku merasa menjadi orang paing menyedihkan. Dan 2 dari 3 alasan itu saling berhubungan.

Ok, berawal dari sebuah bimbingan belajar di kotaku 3th lalu ketika kami masih sama sama duduk di kelas 9. kami tidak satu sekolah, tapi Kami mengenal satu sama lain dari bimbel itu. Di situ aku mulai mengagumi kepintarannya, harus di akui bahwa dia memang lebih pintar dariku. Dan di situ juga aku mulai mengerti bahwa kami “berbeda”. Masih hanya berdiam, sesekali melihat kearahnya, melihatnya menatapku. Mata kami memang sering bertemu, tapi tidak sepatahkatapun kami ucapkan untuk memulai pembicaraan satu sama lain.

Satu tahun berselang, sekarang kami sudah berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Aku meneruskan di SMA di kotaku, dan Aku tidak tau di mana Dia, (sebut saja Kidung) melanjutkan studynya. Sampai suatu waktu saat liburan semester genap, aku mendapat sms darinya. Seperti biasa perkenalan. Seru, Asik, mengagumkan karena dia jauh lebih pintar dari apa yang aku pikirkan. Disini, di percakapan via sms ini aku tau bahwa si kidung melanjutkan sekolahnya di Magelang, tepatnya salah satu asrama di sana. Oke, sejauh ini masih baik baik saja karena kami baru bertaman. Kidung sempat menanyaiku apakah aku sudah punya pacar. Dan sayangnya memang aku masih mempunyai pacar. Aku tau bagaimana kesedihannya saat melihat status di Facebook-nya. “Seseorang di sana telah memilikimu, aku kan berdosa jika merindukanmu” kira kira begitulah bunyinya. Dari situ aku tau bahwa dia memang memiliki sesuatu yang lebih kepadaku. Tapi dia tidak putus asa. Dia menginformasikan padaku apabila aku mau berkomunikasi dengannya sempatkanlah Online via Facebook. Karena hanya itulah satu satunya cara agar kami bisa berkomunikasi. :’(

Dua tahun berselang, Liburan kenaikan kelas telah datang. Dan Aku selalu menunggu kabar darinya. Dan betapa beruntungnya aku, dia selalu mengabariku apa bila dia ada di rumah. Rumahnya dan rumahku tidak terlalu jauh. Hanya berjarak 3 km. Tapi itu rumahnya, rumah yang sekarang hanya ditempati oleh Mama dan papanya. Bukan tempat tinggalnya yang sekarang di magelang, Asrama. Hubungan kita semakin dekat, karena dia tau bahwa aku sudah sendiri. Benar benar sendiri dan tidak memikirkan satu orang pria pun, hanya kidung yang seminggu sekali mewarnai hariku. Dia baik, perhatian, selalu mengingatkanku agar SEMBAHYANG tepat waktu. Dan bagiku itu lebih dari sekedar perhatian, karena dia adalah seorang katolik, katolik yang taat. Begitu juga aku, Aku adalah muslim yang insyaallah masih di beri kekuatan Iman dan Islam. Yaaaak. Dan di inilah alasan ke-2 yang berhubungan dengan alasan ke-3 yang membuatku merasa bahwa aku adalah orang yang paling menyedihkan.